Google


...Hadiri Kopdar rutin TRAVIC setiap Jum'at,mulai jam 19.00 di Taman Suropati,Menteng Jakarta Pusat...&....Latihan Futsal Setiap Rabu mulai Jam 19.30-21.00 di Taman Menteng,Jakarta Pusat.....be there...be the real TRAVICERS....

Selamat datang di TRAVIC,Anda pengunjung ke-blog counter

Untuk tampilan terbaik gunakan Mozilla Firefox


Wednesday, March 18, 2009
Polisi Belum Akan Tilang Helm Non SNI di Jakarta

Polisi belum akan melakukan penilangan terkait keharusan penggunaan helm Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi bikers. Walau, aturan itu rencananya akan resmi diberlakukan pada 25 Maret mendatang.

"Untuk saat ini kita belum berencana menindak pelanggaran helm yang mengklasifikasikan SNI atau tidak. Yang penting sementara tidak pakai helm proyek," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Condro Kirono dalam pesan singkatnya yang diterima detikcom, Senin (16/3/2009).


Aturan helm SNI itu merujuk pada kebijakan Menteri Perindustrian sesuai peraturan Menteri Perindustrian No 40/M-IND/Per/6/2008. Nantinya setelah masa sosialisasi, aturan ini akan dijadikan rujukan dalam menegakkan peraturan di jalan.

"Helm standar SNI memang yang kita harapkan. Untuk itu sosialisasi harus efektif dan menyentuh semua lapisan," tutup Condro. (ndr/iy)

Sumber : Detik.com
Foto : foto ilustrasi/Syubhan.detikcom

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Wednesday, March 18, 2009 | Permalink | 1 comments
Monday, March 16, 2009
10 Bagian yang Mesti Diperhatikan Pada Motor

Kebanyakan pengendara motor baru mau memperhatikan kendaraannya jika mesin rewel, tidak mau menyala atau rewel. Padahal, ada sekitar 10 pemicu petaka yang bisa menimpa pengendara dan ada di antaranya berujung dengan kecelakaan.

Perhatikan bagian-bagian di bawah ini, barangkali terjadi pada motor Anda.

1. Kabel spidomoter putus
Terutama bila putusnya bagian bawah. Jangan disepelakan dan biarkan putus. Bahayanya, kabel melilit kuat ke jari-jari, Anda pu langsung terpelanting ke depan.

2. Mur kontra kabel gas
Khusus buat pemilik skubek yang doyan bongkar pasang karburator. Pastikan mur kontra pengikat pipa jalur kabel throtle sudah terikat dengan benar pada beretknya. Bila salah satu mur kendur dan pipa berbentuk huruf "L" lepas, maka grip gas enggak mau diputar alias los. Bahayanya, saat menyalip bisa ditabrak kendaraan dari depan atau diseruduk dari belakang.

3. Baut sepatbor depan
Periksa baut pengikat (4 buah), jangan sampai kendur. Bila keempat baut lepas dan penahan air itu akan jatuh ke ban, bagian belakang sepatbor akan terlipat di segitiga dan motor bisa ngerem mendadak hingga menyebabkan bagian belakang terjungkal.

4. Karet pelindung aki
kepala aki bagian positif ditutupi, entah dari karet, plastik atau material apapan yang tidak menghantar listrik. Jika kondisi sudah rusak dan belum sempat menggantinya, "Pastikan aki benar-benar terikat di rumahnya dan jauhnya dari komponen sekitar yang bisa menimbulkan korsleting," ujar Wawan Setiawan, kepala mekanik Yamaha mekar Motor, Bogor.

5. Tekanan angin ban
Jangan sampai tekanan angin kurang, bisa mengakibatkan bocor. Terlebih lama tak dipakai dan parkir tanpa menggunakan standar tengah. "kalau kurang angin, ban dalam rawan bergesek sama pelek dan ban luar. Sehingga menimbulkan kebocoran bahkan sampai meledak," bilang Ribut Wahyudi, mekanik Bintang Niaga Jaya, Cibinong, Bogor.

6.Ganti sproket tajam
Cermati mata gigi gir, baik depan maupun belakang, jika sudah runcing sebaiknya ganti. Karena, bila sudah pada tajam gampang pindah posisi. Rantaipun lepas dan dan terjepit di arm. Anda mendengar orang jatuh dari motor lantaran rantai putus dan terjepit di arm, ya karena kelalaian itu.

7.Sekring wajib pasang
Pastikan aki didukung sekring yang memiliki ukuran ampere sesuai anjuran. Bahkan posisi pasang sekring benar-benar di tempatnya untuk menghindari terjadinya korslet.

8.Ganti mur tuas rem rem
Jika motor sudah berusia lebih dari 5 tahun, jangan lupa dengan mur penahan, pengikat sekaligus penghubung tuas rem belakang dari bahan babet. Apalagi sering bongkar pasang, memungkinkan ulir aus atau dol. Kalau sudah begitu, rem bisa bablas lantaran as penghubung tuas rem lepas dari tangkai.

9. Karet footstep rusak
Bila karet copot atau hanucr, maka yang tampak ujung besi sebagai komponen dasar pijakan kaki. Lalu, bayangkan lagi jika ujung besi tadi menyentuh tulang kering kaki tanpa sengaja.

10.Bikin repot boncenger
Sering dijumpai, pelat nomor belakang sudah mau copot. Justru itu menjadi sumber kesialan bila tak cepat diperbaiki. Paling tidak kaki yang dibonceng jadi korban. Terutama saat hendak turun. (KR15)

Sumber : Tabloid Motor Plus

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Monday, March 16, 2009 | Permalink | 0 comments